______________________________________________________________________________________________________

Sabtu, 01 November 2008

lungkrah


Terkapar


Samar, mulai nampak apa di depanku. Orang-orang mengerumuniku, sepertinya mereka berbicara. Aku tak jelas mendengarnya, tapi mereka menatapku..seakan-akan aku barang langka. Oh,apa yang terjadi? di mana aku? Ada sesuatu cairan menutupi mataku, reflek kugerakkan tangan menyapunya... lengket, kudekatkan ke mataku.. merah?! Ini darah! Kenapa aku?! Kepalaku pusing, dan kurasakan sakit tak terkira dari bahu kiri, punggung, dan dua kakiku.. kuamati sekitar, ternyata aku tergeletak, ada 2-3 orang duduk di sampingku, "istighfar, istighfar" katanya..

Kucoba mengingat apa yang terjadi. Satu persatu bayangan berkelebat...istriku, keluargaku, teman-temanku, lalu rumahku, tempat kerjaku, pak arif bosku, antok tukang kebun, pak umar... umar?! Tiba-tiba sakitku bertambah, kali ini di hatiku. Umar, umar, kenapa kau lakukan?! Rumah joglomu itu adalah satu-satunya.., peninggalan terakhir dari budaya jawa di kota ini. Saat tahu hendak kau jual, akulah yang pertama menawarnya ..saat kau minta 50 juta, aku telah menyanggupinya.. kucari pinjaman kesana-kemari, kujual apa yang aku punya.. istriku marah-marah, tak kupeduli, aku hanya ingin menyelamatkan joglo itu,apapun resikonya, titik. Tinggal 1 hari lagi aku bisa mengumpulkan 50 juta yang kau minta, mengapa umar?! Kau menelponku hanya memberi tahu bahwa joglomu telah terjual..mengapa kau lebih memilih menjual pada pengusaha itu?! Kau tak peduli dengan nasib joglo itu selanjutnya?! Apa kau tergiur dengan harga 2x lipat yang ditawarkan?! Sialan kau umar!!! Kuambil motor hendak ke rumahmu, memaki-makimu..aku benar-benar marah!!! dan kini aku ada di sini..

Lamunanku terhenti. Huh, kepalaku pusing..saat tiba-tiba ada yang mengangkat tubuhku, lalu aku digotong beramai-ramai menuju satu mobil berwarna putih. . aku coba mengingat sesuatu, namun mendadak semua menjadi gelap...



Kejadian itu seperti baru kemarin, setiap detik dari peristiwa berkelebat dalam otakku. Bagaikan sebuah lagu yang kuhafal di luar kepala..satu peristiwa yang membuat hidupku hancur. Saat ku pandang sebuah toserba berdiri megah di kotaku, Aku benar-benar muak!! Ku gerakkan kursi rodaku menuju perempatan jalan, menengadahkan sebuah topi, berharap belas kasihan orang-orang yang lewat..



Tidak ada komentar: